Mengurangi Pemakaian Gadget Bisa Menyembuhkan Mata Minus?

Tuesday, 26 Nov 2024


Jawaban pendek: tidak, itu mitos. Jawaban panjang: belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa mengurangi pemakaian gawai (gadget) mampu menghilangkan atau menyembuhkan mata minus/miopi. Memperlambat perkembangannya agar tidak menjadi lebih buruk, betul, namun tidak serta-merta mengurangi apalagi menyembuhkannya.

Seperti halnya menerapkan pola makan sehat dan cukup berolahraga, menggunakan gadget dengan bijak memang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Contohnya adalah meningkatkan produktivitas, menambah fokus, menyehatkan mental, mengurangi stress, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan interaksi sosial. Pun dengan kesehatan matamu. Untuk kamu penderita miopi atau rabun jauh, mengurangi pemakaian gadget mampu mencegah penyakit matamu menjadi lebih buruk.

Menghabiskan waktu berjam-jam dengan memelototi layar gawai—baik itu ponsel, tablet, atau komputer—adalah aktivitas yang melelahkan bagi mata. Dalam jangka pendek, kamu mungkin akan mengalami gejala mata lelah seperti mata berair, mata kering, mata terasa kesat seperti berpasir, atau mata merah. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan gadget berlebihan mengganggu kesehatan mata secara permanen.

Lalu, berapa jam sebaiknya waktu yang kita habiskan untuk gadget?

 

Rekomendasi Screen Time untuk Mata

Di era digital seperti saat ini, hampir semua orang di seluruh dunia menatap layar gawainya setiap hari. Memang agak susah sih untuk mengurangi apalagi menghentikan penggunaan gadget, apalagi kalau gadget digunakan untuk pekerjaanmu. Para pekerja di industri digital marketing, contohnya, bisa jadi terus-terusan menghadap layar komputer dan smartphone-nya selama belasan jam per hari, hanya berhenti saat tidur atau mandi. Apakah kamu salah satunya?

Di Amerika Serikat, anak-anak usia 8-12 tahun menghabiskan waktu rata-rata 4-6 jam sehari menatap layar gadget-nya. Remaja menggunakan gadget-nya sekitar 9 jam per hari, dan dewasa menggunakan waktu tak kurang dari 11 jam per hari memelototi layar gawainya. Hingga saat ini, lebih dari 41% warga Amerika Serikat menderita mata minus. Jumlah ini terus meningkat sejak 1971. Diperkirakan hanya ada 25% penduduk Amerika Serikat dengan penglihatan normal.

Meski begitu, belum ada studi atau penelitian yang membuktikan bahwa mengurangi penggunaan gadget dapat menyembuhkan mata minus. Sebagian studi hanya mengungkapkan bahwa menghabiskan terlalu banyak screen time dapat meningkatkan risiko miopi/rabun jauh/mata minus.

Memangnya, berapa jam screen time yang direkomendasikan?

Balita berusia 2-5 tahun disarankan untuk menikmati screen time maksimal 1 jam di hari kerja dan 3 jam saat akhir pekan. Itu pun hanya menonton video-video edukasi untuk menghabiskan waktu bersama pengasuh atau orangtuanya, bukan sebagai pengganti babysitter. Untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas, termasuk remaja dan dewasa, sebaiknya mengimbangi penggunaan gadget dengan kebiasaan sehat, seperti berolahraga, pola makan sehat, cukup tidur, dan cukup interaksi sosial secara langsung.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Mata Minus?

Untuk kamu yang masih memiliki penglihatan normal, kamu bisa meminimalisir risiko miopi atau mata minus dengan mengurangi screen time. Sebagai gantinya, habiskan waktu lebih banyak di luar ruangan. Jalan-jalan lah, jogging, marathon 5K (lalu pamer foto di Instagram biar nggak FOMO), meet-up di cafe outdoor, bersepeda, atau traveling!

Gunakan screen-time dengan bijak. Terapkan aturan 20-20-20 (rehat dengan melihat objek lain sejauh 20 kaki selama 20 detik tiap 20 menit sekali) dan jangan lupa berkedip. Buat dirimu nyaman dengan mengatur ketinggian kursi, meja, dan sudut kemiringan layar gawai. Jangan lupa siap sedia cemilan dan air putih. Atur tingkat kecerahan layar agar tidak berlebihan, gunakan pelindung layar bila perlu. Terakhir, buat mata terus lembab dengan obat tetes mata yang sesuai. Be screen-smart biar mata nggak jadi berat.