Nggak Ada Wujudnya tapi Menghalangi Mata: Bloaters, Apa Itu?
Tuesday, 23 Apr 2024
Pernahkah kamu melihat satu titik/bintik hitam pada bola matamu atau orang lain? Ketika pertama kali menemukannya, kamu mungkin merasa cemas dan bertanya-tanya. Apa itu, kelainan matakah? Tanda penyakitkah? Tenang dulu. Dalam tulisan kali ini, pertanyaanmu akan terjawab. Yang jelas, kamu jangan khawatir dulu.
Bintik hitam pada area penampang mata tersebut dinamakan floaters. Bentuknya tidak harus berupa titik atau bintik hitam, namun bisa juga garis dan untaian seperti benang. Floaters biasanya tidak terasa sakit dan tidak akan mengganggu penglihatan. Ukuran dan bentuknya bisa beragam, namun tidak akan bertambah. Floaters biasanya hanya muncul sesekali atau hilang dengan sendirinya.
Bahkan, “wujudnya” pun tidak ada, jadi jangan berusaha mengambilnya atau membersihkannya karena malah bisa melukai bola matamu. Floaters bukan kelilipan.
Dilansir dari laman Halodoc, floaters terjadi ketika vitreus (cairan gel yang mengisi bola mata) berkurang, sehingga membentuk untaian kolagen. Retina mata lalu menangkapnya sebagai semacam bayangan sehingga terjadilah floaters. Maka dari itu, kehadiran floaters biasanya tak perlu dikhawatirkan.
Floaters banyak dialami oleh lansia yang berusia di atas 50 tahun. Selain itu, orang-orang dengan rabun jauh (mata minus), cidera mata, komplikasi operasi katarak, retinopati diabetik, dan penyakit mata lainnya lebih berisiko mengalami floaters.
Memang ada saatnya kita waspada terhadap floaters. Ketika kehadirannya mulai diiringi dengan rasa sakit, kilatan cahaya, gangguan penglihatan, bidang pandang yang berkurang, maka kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri atau berkonsultasi dengan dokter mata terdekat. Beberapa kondisi serius yang dapat memicu floaters adalah ablasio retina, infeksi, peradangan, perdarahan, dan luka pada mata.
Jika dokter mengindikasi adanya gangguan serius terkait floaters, dokter akan melakukan 2 tes di bawah ini sebelum memberikan diagnosa:
- Tes Fisik
- Tes Tonometri (tes tekanan mata).
Tes fisik dilakukan untuk memantau aktifitas retina melalui pupil mata. Dokter bisa jadi akan menggunakan cairan tetes mata dan alat bantu slit lamp untuk memudahkan pemeriksaan.
Tidak ada pengobatan khusus untuk floaters karena biasanya tidak mengganggu dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun kalau dirasa sangat mengganggu dan merusak penglihatan, floaters dapat diatasi dengan terapi laser dan vitrektomi. Vitrektomi adalah tindakan operasi dengan mengangkat badan kaca dan butiran-butiran kecil yang mengambang pada mata untuk lalu digantikan dengan cairan garam steril.
Floaters juga tidak dapat dicegah bila terjadi karena penuaan. Namun, kamu bisa rutin menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan rutin bila tak ingin memiliki floaters.
Nah, sekarang sudah terjawab, bahwa floaters tak perlu dikhawatirkan karena biasanya hanya terjadi karena penuaan. Floaters juga tidak terasa nyeri atau mengganggu penglihatan. Tetap semangat menjaga kesehatan mata!