Sejarah Lensa Kontak, Idenya Leonardo da Vinci?

Friday, 25 Jul 2025


 

Pernah nggak, kebayang kehidupan jaman dulu sebelum lensa kontak ditemukan? Pastinya ribet banget, ya. Para penderita kelainan refraksi mata seperti mata minus jadi nggak leluasa banget beraktivitas.

Dahulu, satu-satunya alat bantu penglihatan yang umum digunakan adalah kacamata. Namun seiring perkembangan zaman, hadir solusi yang lebih praktis dan estetis: lensa kontak. Meski kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, perjalanan lensa kontak hingga menjadi seperti sekarang ternyata panjang dan penuh inovasi. Yuk, kenali sejarah menarik di balik salah satu penemuan penting dalam dunia optik ini!

Dilukis oleh Leonardo da Vinci
Pada tahun 1508, Leonardo da Vinci — iya, pelukis Mona Lisa yang tersohor itu — menemukan konsep atau gagasan lensa kontak melalui lukisannya yang berjudul “Codex of The Eye.” Dalam lukisan yang dibuatnya itu, dia menunjukkan bagaimana penglihatan manusia dapat diubah dengan kontak fisik antara kornea mata dengan air.

Tiga abad lebih idenya tak dikembangkan, sampai akhirnya di tahun 1827, seorang astronom bernama Sir John Herschel mengemukakan gagasan pembuatan cetakan mata. Beliau menciptakan lensa korektif yang dapat memperbaiki pandangan dengan menyesuaikan permukaan depan mata manusia. Dari sinilah, cikal bakal bentuk lensa kontak seperti yang saat ini kita kenal dimulai.

Di tahun 1887-lah, seorang peniup kaca dari Jerman bernama FA Muller, membuat lensa kontak berbahan kaca. Namun, temuannya ini menutupi seluruh mata. Setahun kemudian, seorang dokter dari Swiss bernama Adolf E. Fick dan ahli optik Perancis bernama Edouard Kalt membuat lensa kontak dan memasang pada pasiennya. Lensa kontak ciptaan mereka masih berat dan mengurangi suplai oksigen ke mata, sehingga hanya mampu dipakai beberapa jam.

Cikal Bakal Lensa Kontak Modern
Akhirnya pada tahun 1936, William Feinbloom di New York, Amerika Serikat, melakukan inovasi dengan membuat lensa kontak dari campuran kaca dan plastik. Lensa kontak buatannya sudah lebih ringan, namun masih menutupi seluruh bagian mata termasuk sklera — lapisan pelindung berwarna putih pada bola mata.
Lensa kontak yang hanya menutupi kornea diciptakan oleh Kevin Tuohy dari California, Amerika Serikat. Setelah itu, lensa kontak semakin berkembang, terbuat dari material plastik yang ikut bergerak di setiap kedipan mata sehingga menjaga suplai oksigen pada mata. Hasilnya, kesehatan kornea tetap terjaga, dan lensa kontak dapat dipakai lebih lama hingga 16 jam!

Mulai dekade 1950-an hingga 1960-an, banyak orang mulai tertarik menggunakan lensa kontak. Otto Wichterle dan Drahoslav Lim di Ceko menciptakan lensa kontak berbahan hydrogel pada dekade 1960-an. Bahan ini meningkatkan transmisi oksigen ke mata. Mulai dekade 1970-an hingga saat ini, hadir lensa kontak berbahan soft silicone hydrogel yang lebih nyaman, lebih aman, dan lebih mudah digunakan.

Nah, meski lensa kontak saat ini sudah jauh lebih nyaman, tetap perhatikan betul perawatan dan penggunaannya. Pastikan sudah sesuai dengan petunjuk dokter spesialis mata dan hanya gunakan saat perlu. Pakai lensa kontak dengan tangan yang sudah dicuci bersih, segera lepaskan bila terjadi kemerahan pada mata, gatal, iritasi, mata kering, dsb.