Kenali Mata Malas, Gangguan Penglihatan pada Anak-anak
Tuesday, 24 Nov 2020
Mata malas atau amblyopia adalah gangguan penglihatan sebelah mata pada anak-anak, dikarenakan otak dan penglihatan yang tidak singkron.
Mata malas ini akan menyebabkan fokus penglihatan yang dihasilkan oleh kedua belah mata berbeda. Dampaknya, otak hanya akan membaca penglihatan dari mata yang baik dan mengabaikan penglihatan dari mata yang mengalami gangguan. Jika tidak segera ditangani, mata malas dapat mengalami kebutaan.
Mata malas umumnya terjadi sejak lahir hingga usia 7 tahun. Pada beberapa kasus yang langka, penyakit ini dapat menyerang kedua belah mata, bisa mengakibatkan kebutaan total jika tak ditangani.
Gejala Mata Malas
Anak-anak umumnya tidak bisa menjelaskan gejala gangguan yang terjadi pada mata mereka, sehingga mata malas termasuk kondisi yang sulit dideteksi. Oleh karenanya, orang tua harus aktif mewaspadai gejala berikut ini :
Salah satu mata sering bergerak ke arah dalam atau luar (juling).
Anak sulit memperkirakan jarak.
Salah satu mata terlihat lebih sipit.
Anak sering memiringkan kepala supaya bisa melihat jelas.
Kesulitan melihat benda 3 dimensi.
Hasil tes penglihatan yang buruk.
Jika orang tua menyadari adanya gejala-gejala mata malas seperti di atas, segera periksakan anak ke dokter mata atau dokter mata ahli pediatrik oftalmologi.
Penyebab Mata Malas
Mata malas terjadi ketika koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terbentuk secara sempurna pada masa kanak-kanak. Mata malas dapat terjadi karena dipicu oleh berbagai hal, di antaranya adalah:
Juling (strabismus)
Rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.
Katarak pada anak.
Luka pada kornea mata.
Kelopak mata yang lemah.
Kelahiran prematur.
Bayi dengan berat badan di bawah normal.
Faktor genetik atau keturunan
Gangguan perkembangan anak.
Mata malas adalah gangguan yang bisa menjadi masalah jangka panjang jika tak segera dideteksi dan ditangani. Oleh karenanya, penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kebiasaan penglihatan anak-anaknya.
Selain faktor-faktor genetik, terkadang masalah mata pada anak juga bisa disebabkan oleh kondisi mata orang-orang di sekitarnya, misalnya tertular oleh orang tua. Jika matamu terasa gatal atau perih, terus-terusan, dan takut menular ke anak-anakmu, segera periksakan ke dokter mata, ya.
Jika dokter mata mengatakan tidak parah, biasanya kamu hanya akan diresepkan obat tetes. Kamu bisa menggunakan obat tetes BRAITO Original atau BRAITO biru untuk iritasi ringan dan BRAITO Tears atau BRAITO hijau untuk mata kering. Selalu jaga kesehatan matamu dan keluarga, ya!