Kenali Cahaya Biru dari Gadget, Ternyata Bisa Menimbulkan 3 Masalah Mata

Sunday, 28 Jul 2019


Mungkin kamu sudah sering mendengar gembar-gembor mengenai bahaya sinar UV bagi kesehatan mata dan kulit. Sinar yang sumber terbesarnya berasal dari matahari ini merupakan golongan cahaya tidak tampak (invisible light) yang mempunyai gelombang sepanjang lebih dari 760nm.

 

Selain sinar UV, terdapat pula sinar biru yang digolongkan sebagai high energy visible light (HEV Light). Perbedaannya, jika sinar UV merupakan jenis sinar yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, sinar biru merupakan sinar tampak dengan panjang gelombang pendek, sekitar 415nm-455nm dan memiliki kekuatan energi yang tinggi. Sinar ini bersumber dari matahari, berbagai layar digital seperti layar smartphone maupun komputer, juga pencahayaan modern seperti lampu LED dan CFL.

 

Meski tentu saja, sinar biru juga memiliki manfaat seperti meningkatkan mood dan berperan pada pengaturan siklus tidur alami, terkena paparan sinar biru berlebih yang berasal dari layar gadget pada malam hari juga dapat berakibat buruk pada kesehatan mata kita.

 

Kerusakan retina

Terkena paparan langsung sinar biru dapat menyebabkan degenerasi makula. Degenerasi makula adalah kerusakan retina yang menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melihat apa yang ada di depan anda. Hal ini disebabkan oleh pancaran sinar biru yang sangat dekat dengan retina. Namun, selama kamu masih menatap sinar biru dari smartphone dan gadget dalam batas wajar, kamu tidak akan mengalami kerusakan retina ini.

 

Merusak siklus tidur alami

Sinar biru juga dapat merusak proses produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang berfungsi untuk membantu mengatur siklus tidur. Dan masalah itu masuk dari mata. Karena itulah kamu tidak disarankan untuk bermain smartphone sebelum tidur. Dampak yang disebabkan dari terganggunya siklus tidur sendiri pun banyak, seperti obesitas, gangguan genetik, dan semakin rentan terhadap masalah depresi.

 

Menyebabkan kelelahan pada mata

Interaksi berlebihan dengan sinar biru yang berasal dari gadget dan device di sekitar kita juga dapat membuat mata kita semakin gampang merasa lelah dan menyebabkan suatu kondisi bernama digital eyestrain yang dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Gejalanya antara lain pandangan kabur, susah fokus, mata iritasi dan kering, iritasi, serta sakit kepala hingga punggung.

 

Kondisi-kondisi ini dapat kita atasi dengan cara seperti mengurangi tingkat pencahayaan layar gadget kita, menyempatkan waktu istirahat selama beberapa menit dari layar gadget, juga dengan mematikan perangkat-perangkat elektronik pada malam hari. 

 

Jika terjadi iritasi ringan pada matamu, kamu juga bisa meneteskan obat tetes BRAITO yang akan membuat matamu kembali nyaman.