Tanda Harus Ganti Kacamata

Sunday, 29 Jun 2025


Ternyata, nggak hanya gadget atau kendaraan saja yang perlu diganti berkala, kacamatamu juga. Tanda-tandanya pun nggak melulu harus berupa penglihatan kabur atau buram, namun bisa lebih samar dari itu sehingga terkesan dapat dibiarkan. Padahal, kacamata yang sudah tidak cocok malah akan mengganggu kesehatan matamu, lho.

Kita perlu mengganti lensa kacamata secara berkala karena kelainan refraksi mata (terutama minus) yang berpotensi untuk berubah dari waktu ke waktu. Tak jarang, yang terjadi adalah minus yang semakin bertambah. Kalau sudah begini, maka ganti lensa kacamata tak dapat lagi dihindari.

Sayangnya, seringkali kita belum sadar bahwa 5 tanda sederhana ini adalah indikasi dari tubuh bahwa sudah saatnya kamu mengganti lensa kacamata. Nah, memangnya apa saja 5 tanda itu?

1. Sering Pusing atau Mual

Untukmu yang mengidap kelainan refraksi mata seperti mata minus atau mata plus, otot mata bekerja dengan lebih ekstra untuk menghasilkan pandangan yang tetap fokus dan bagus. Nah, kalau ternyata lensa kacamatamu juga sudah tidak cocok dengan kebutuhanmu, maka otot mata akan bekerja lebih hebat lagi! Makanya, kamu kemudian mengalami pusing, nyeri kepala, atau mual karena kinerja otot mata yang semakin keras.

Jika ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter mata untuk mendapatkan resep kacamata yang baru. Bila terus dibiarkan, kesehatan tubuhmu akan semakin terganggu. Dari mata, turun ke anggota badan lainnya yang lama-lama juga akan merasa kelelahan.

2. Pandangan Kabur

Pandangan yang terlihat kabur atau buram adalah tanda yang paling umum terjadi saat kamu sudah harus mengganti kacamata. Kamu lalu akan sering memicingkan mata untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata sehingga pandangan lebih fokus.

Hal ini mungkin sering kamu lakukan secara refleks, sehingga kamu bisa jadi baru akan menyadarinya setelah menerima komentar dari orang lain. Selain mengganggu aktivitas, sering memicingkan mata karena pandangan kabur juga akan mengganggu penampilanmu lho.

3. Sudah Lama Periksa Mata

Kalau kamu sudah lama tidak memeriksakan mata, terutama lebih dari 1 tahun, maka bisa jadi kamu memang sudah harus mengganti kacamata. Memeriksakan mata akan membuat kesehatan matamu terpantau oleh dokter, sehingga bila ada sedikit saja perubahan maka akan segera ditindaklanjuti, seperti pemberian resep kacamata baru.

Kalau kamu memiliki gangguan penglihatan, sebaiknya memang rutin memeriksakan mata meski tidak merasa sedang memiliki keluhan sekalipun.

4. Sering Kelelahan Mata

Mata lelah bisa terjadi setelah kamu menggunakan mata secara intens dalam waktu lama, seperti membaca, bekerja dengan komputer, atau kegiatan yang membutuhkan ketelitian lainnya. Biasanya, mata lelah akan reda dalam 1-2 hari setelah kamu menurunkan intensitas aktivitas mata.

Namun bila mata lelah terjadi terus menerus, mata terasa tegang atau perih, bisa jadi itu adalah salah satu tanda untuk mengganti kacamata. Merujuk pada poin pertama, mata lelah bisa terjadi karena otot mata yang bekerja terlalu keras karena lensa kacamata tak lagi mampu mengakomodir kebutuhan mata.

5. Penglihatan Ganda

Penglihatan ganda ini bukanlah suatu kekuatan super yang bisa dibanggakan, namun bisa jadi salah satu tanda kamu sudah harus mengganti kacamata. Di sini, kamu akan melihat dua objek dari satu objek yang sebenarnya sama. Biasanya, penglihatan ganda disebabkan oleh mata juling, namun bisa juga karena gangguan refraksi pada mata.

Segera tindaklanjuti gangguan ini karena akan sangat mengganggu pekerjaan dan aktivitasmu sehari-hari.

Tanda-tanda sederhana lainnya yang perlu kamu waspadai adalah saat kamu mulai sering mengubah posisi layar laptop. Contoh, yang biasanya miring 100 derajat, jadi kamu ubah ke 80 derajat. Ini bisa jadi tanda bahwa refraksi matamu sudah berubah, entah bertambah atau berkurang, sehingga kamu secara tidak sadar mulai sering menyesuaikan posisi layar laptopmu.

Segera periksakan diri bila mengalami gejala-gejala di atas. Sama seperti mata adalah jendela dunia, mata juga merupakan salah satu garda terdepan tubuh. Kalau mata sudah sakit atau tidak nyaman, akan menular ke anggota tubuh lainnya dan mengganggu kesehatanmu. Jangan tunggu sampai parah, agar gangguan kesehatan bisa dicegah.

Mengenal Anisometropia: Ketika Kedua Mata Tidak Seimbang

Monday, 26 May 2025


Apakah kamu pernah menemukan seseorang dengan derajat minus yang berbeda di antara kedua matanya? Contoh, mata kanan minus 1, mata kiri minus 2. Atau jangan-jangan malah kamu sendiri yang mengalaminya? Ternyata, hal ini bukanlah sesuatu yang aneh, karena kadang terjadi pada beberapa orang. Namanya, anisometropia. Yuk, kenalan lebih jauh tentang apa itu anisometropia.

Anisometropia adalah kondisi di mana kedua mata memiliki kekuatan refraksi (pembiasan cahaya) yang berbeda secara signifikan. Dengan kata lain, satu mata mungkin mengalami rabun jauh (miopi), sedangkan mata lainnya mengalami rabun dekat (hipermetropi), atau keduanya memiliki derajat kelainan refraksi yang berbeda. Kondisi ini bisa ringan hingga berat, dan sering kali tidak terdeteksi sejak dini jika tidak dilakukan pemeriksaan mata secara rutin.

Anisometropia umumnya disebabkan oleh perbedaan bentuk atau panjang bola mata antara mata kiri dan kanan. Faktor-faktor penyebab lainnya antara lain:

  • Faktor genetik – seseorang yang memiliki riwayat kelainan refraksi dalam keluarga lebih berisiko.
  • Perkembangan bola mata yang tidak seimbang sejak masa kanak-kanak.
  • Operasi mata seperti pengangkatan katarak hanya pada satu mata dapat menyebabkan ketidakseimbangan refraksi.

Gejala Anisometropia

Gejala dari anisometropia bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan. Beberapa orang mungkin tidak menyadari mereka mengalaminya, sementara yang lain merasakan ketidaknyamanan seperti:

  • Penglihatan kabur pada salah satu mata.
  • Sakit kepala atau kelelahan mata, terutama setelah membaca atau melihat layar dalam waktu lama.
  • Penglihatan ganda.
  • Gangguan persepsi kedalaman (sulit memperkirakan jarak secara akurat).
  • Pada anak-anak, anisometropia dapat menyebabkan ambliopia (mata malas) jika otak mulai mengabaikan sinyal dari mata yang lebih lemah.

Anisometropia pada anak-anak harus ditangani dengan cepat. Jika tidak, otak cenderung hanya memproses gambar dari mata yang lebih kuat, dan membiarkan mata yang lebih lemah menjadi tidak berkembang. Kondisi ini dapat menyebabkan ambliopia permanen, yang berdampak pada perkembangan visual anak.

Cara Diagnosis

Diagnosis anisometropia dilakukan oleh dokter mata melalui pemeriksaan refraksi. Alat seperti autorefraktor atau phoropter digunakan untuk mengukur kemampuan mata dalam memfokuskan cahaya. Pemeriksaan ini sangat penting terutama pada anak-anak usia dini, karena mereka belum mampu menyampaikan keluhan secara verbal.

Pengobatan dan Koreksi

Pengobatan anisometropia tergantung pada usia pasien dan tingkat perbedaan refraksi. Beberapa metode koreksi yang umum digunakan antara lain:

  1. Kacamata – direkomendasikan jika perbedaannya tidak terlalu besar.
  2. Lensa kontak – sering kali lebih efektif untuk anisometropia sedang hingga berat karena memberikan kualitas visual yang seimbang dan mengurangi efek perbedaan ukuran gambar (aniseikonia).
  3. Operasi refraktif – seperti LASIK atau PRK bisa menjadi pilihan pada orang dewasa.
  4. Terapi mata malas – pada anak-anak, penggunaan penutup mata (patching) pada mata yang lebih kuat bisa membantu mengembangkan penglihatan pada mata yang lemah.

Anisometropia mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tetapi kondisi ini cukup umum terjadi. Pemeriksaan mata secara rutin, terutama pada anak-anak, sangat penting untuk mendeteksi dan menangani anisometropia sejak dini. Dengan penanganan yang tepat, penglihatan yang optimal dapat dicapai dan risiko komplikasi jangka panjang bisa diminimalisasi.

Jaga Kesehatan Mata dengan 5 Rutinitas Ini

Friday, 25 Apr 2025


Buat kamu yang sering bekerja di depan layar atau sekadar menikmati hiburan lewat gadget, pasti pernah merasa mata lelah, perih, atau bahkan pandangan jadi agak buram?

Hal ini terjadi karena saat menatap layar, kita cenderung lebih jarang berkedip, sehingga mata menjadi kering dan cepat lelah. Bahkan, kalau kebiasaan ini terus berlanjut tanpa diimbangi perawatan yang tepat, bisa saja muncul masalah penglihatan yang lebih serius. Menurut penelitian dari University of Pittsburgh Medical Center, menatap layar terlalu lama dapat menyebabkan beberapa keluhan seperti; Mata mudah lelah, mata terasa kering dan perih karena iritasi, pandangan kabur setelah melihat layar dalam waktu lama, risiko rabun jauh yang memerlukan penggunaan kacamata. Jika dibiarkan begitu saja, bisa menyebabkan kerusakan retina

Nah, supaya kesehatan mata tetap terjaga, ada beberapa rutinitas yang bisa kamu lakukan.

1. Perbanyak Konsumsi Makanan Sehat untuk Mata & Jaga Berat Badan

Apa yang kamu konsumsi berpengaruh besar pada kesehatan mata. Buah dan sayuran yang kaya antioksidan, seperti anggur, wortel, serta sayuran hijau seperti bayam, bisa membantu melindungi retina mata dari kerusakan oksidatif.

Penelitian yang dimuat di jurnal Free Radical Biology and Medicine menunjukkan bahwa makanan kaya antioksidan dapat memperlambat degenerasi makula, yaitu gangguan penglihatan yang sering dialami lansia. Selain itu, menjaga berat badan juga penting, karena obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes yang bisa berdampak pada kesehatan mata.

Menurut riset dari University of Melbourne dan Leeds Beckett University, orang yang berhasil menurunkan berat badannya juga mengurangi risiko kerusakan mata akibat diabetes dan tekanan darah tinggi. Jadi, selain makan sehat, jangan lupa jaga pola makan yang seimbang, ya!

 

2. Atur Intensitas Cahaya Layar

Kalau kamu sering bekerja dengan laptop atau menonton di layar gadget, coba perhatikan tingkat kecerahannya. Layar yang terlalu terang atau terlalu redup bisa membuat mata bekerja lebih keras untuk fokus, yang akhirnya menyebabkan ketegangan mata.

Pastikan tingkat kecerahan layar seimbang dengan pencahayaan di sekitarmu. Kalau mata mulai terasa kering atau pegal, coba berkedip lebih sering atau gunakan tetes mata buatan agar tetap nyaman.

National Eye Institute juga menyarankan metode 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar ke objek yang berjarak sekitar 6 meter selama 20 detik. Cara ini bisa membantu mengurangi ketegangan pada mata dan mencegah mata lelah.

 

3. Berhenti Merokok

Tahu nggak kalau rokok bisa merusak kesehatan mata? Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko katarak dan merusak saraf optik yang berperan dalam penglihatan.

Semakin cepat kamu berhenti merokok, semakin kecil kemungkinan saraf optik mengalami kerusakan. Ini juga berlaku buat perokok pasif, jadi usahakan untuk menghindari paparan asap rokok sebisa mungkin, ya!

 

4. Gunakan Kacamata yang Sesuai

Kalau kamu merasa penglihatan mulai buram atau sering sakit kepala setelah menatap layar lama, mungkin saatnya mempertimbangkan untuk memakai kacamata.

Sebaiknya, lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan rekomendasi lensa yang sesuai. Jangan asal pilih kacamata, karena ukuran lensa yang tidak tepat justru bisa memperparah kondisi mata kamu.

Buat yang sudah berkacamata, pastikan ukurannya selalu sesuai dengan kondisi mata saat ini. Kalau mulai terasa kurang nyaman, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ulang.

 

5. Rutin Periksa Mata

Walaupun kamu merasa penglihatan masih baik-baik saja, pemeriksaan mata rutin tetap penting, terutama jika kamu sering bekerja di depan layar.

Menurut Johns Hopkins Medicine, pemeriksaan mata secara berkala bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini, sehingga bisa ditangani sebelum menjadi lebih serius. Ini juga penting buat kamu yang punya riwayat gangguan penglihatan dalam keluarga.

Disarankan untuk memeriksakan mata setidaknya satu kali dalam setahun. Kalau kamu mulai mengalami gejala seperti mata sering lelah, sering mengedip, atau kesulitan fokus, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

 

Kesimpulan

Menatap layar dalam waktu lama memang sudah jadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Tapi, bukan berarti kita mengabaikan kesehatan mata. Dengan menjaga pola makan, mengatur pencahayaan layar, berhenti merokok, menggunakan kacamata yang sesuai, dan rutin memeriksa mata, kita bisa tetap nyaman beraktivitas tanpa khawatir mengalami gangguan penglihatan.

Jadi, dari lima cara di atas, mana yang sudah kamu lakukan? Yuk, mulai terapkan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan mata kamu dari sekarang!

Jaga Kesehatan Mata dengan Makanan Kaya Vitamin Selama Puasa

Thursday, 27 Mar 2025


Saat berpuasa, mata sering terasa lebih cepat lelah atau buram karena perubahan pola makan dan asupan cairan yang berkurang. Nah, selain menjaga hidrasi, memilih makanan yang kaya vitamin untuk mata juga penting banget, lho! Beberapa makanan manis dan gurih yang biasa ada di menu buka puasa ternyata mengandung vitamin A, lutein, zinc, dan omega-3 yang baik untuk kesehatan mata. Yuk, simak apa aja!

Takjil Manis yang Baik untuk Mata
Waktu buka puasa, makanan manis sering jadi andalan buat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Tapi selain itu, pilihan takjil yang tepat juga bisa bantu menjaga kesehatan mata, lho! Dengan memilih takjil dengan kandungan vitamin dan antioksidan yang cukup, mata tetap segar dan terlindungi dari masalah akibat radikal bebas atau kekurangan nutrisi. Makanya, penting banget pilih takjil yang nggak cuma enak, tapi juga kaya manfaat buat mata.

1. Ubi Jalar
Suka buka puasa dengan kolak? Nah, kalau pakai ubi jalar, selain rasanya enak, juga kaya beta karoten yang bisa membantu penglihatan tetap tajam, terutama dalam kondisi minim cahaya. Ditambah lagi, ubi jalar juga mengandung vitamin C yang bantu menjaga kesehatan mata secara keseluruhan. Bisa dinikmati dalam bentuk kolak, direbus, atau dipanggang sebagai camilan sehat!

2. Jeruk dan Stroberi
Segarnya jeruk atau stroberi setelah seharian puasa memang nggak ada duanya! Selain menyegarkan, dua buah ini juga kaya akan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi mata dari risiko katarak dan degenerasi makula. Bisa dikonsumsi langsung atau dijadikan campuran es buah buat buka puasa.

3. Kacang Almond
Udah pernah coba kacang almond yang dilapisi gula, madu, atau garam? Gimanapun penyajiannya, camilan sehat satu ini bisa jadi pilihan buat teman buka puasa. Kacang almond kaya vitamin E, yang bantu lindungi sel mata dari kerusakan akibat penuaan. Bisa dimakan langsung atau dijadiin topping buat salad buah.

4. Menu Sahur dan Buka Puasa yang kaya Nutrisi
Selain takjil, menu berbuka dan sahur yang kaya nutrisi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan, terutama untuk menjaga fungsi retina dan mencegah mata kering. Nutrisi seperti lutein, zeaxanthin, omega-3, dan zinc bisa ditemukan dalam berbagai makanan yang cocok dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Mengatur pola makan yang seimbang bisa membantu mata tetap sehat selama menjalani ibadah puasa.

5. Sayuran Hijau
Bayam, brokoli, kale, atau sawi bisa jadi tambahan yang bagus di menu sahur atau buka. Sayuran hijau ini mengandung lutein dan zeaxanthin yang berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel mata dari paparan radikal bebas. Bisa ditumis ringan atau dijadikan campuran dalam sup.

6. Ikan Laut
Buka puasa atau sahur dengan ikan seperti salmon, tuna, atau tongkol bisa jadi pilihan cerdas. Kandungan omega-3-nya bisa meningkatkan kesehatan retina dan mencegah mata kering akibat terlalu lama menatap layar. Bisa diolah jadi pepes, sup, atau sekadar dipanggang dengan bumbu sederhana.

7. Telur
Telur, terutama bagian kuningnya, mengandung vitamin A, zinc, lutein, dan zeaxanthin yang berfungsi melindungi kornea mata dan menurunkan risiko penyakit mata akibat penuaan. Menu telur bisa jadi pilihan praktis untuk sahur maupun buka puasa, baik direbus, didadar, atau dijadikan isian sup.

Selain mengonsumsi makanan kaya vitamin, jangan lupa juga untuk tetap menjaga hidrasi dan memberi waktu istirahat untuk mata dari layar gadget. Yuk, tetap jaga kesehatan mata selama puasa dengan pilihan makanan yang tepat!

Mengenali Kepribadian Dari Bentuk Mata

Tuesday, 25 Feb 2025


Pernah nggak sih, kamu merasa langsung punya kesan tertentu waktu pertama kali bertemu orang baru? Misalnya, cuma dari liat matanya aja kamu auto kebayang sifatnya kayak gimana. Katanya, mata memang bisa jadi salah satu petunjuk tentang sifat orang. Jadi, nggak heran kalau menilai karakter dari bentuk mata ini jadi semacam kebiasaan yang sering tanpa kita sadari kita gunakan saat berinteraksi dengan orang lain.

Tanpa sadar, hal-hal tradisional yang udah lama ada sering kita pake di kehidupan sehari-hari, kayak minyak herbal, obat alami, yoga, meditasi, sampai akupunktur yang sekarang juga mulai hits di negara-negara Barat. Nah, salah satu yang seru buat dibahas adalah membaca wajah, khususnya bentuk mata. Katanya, mata tuh bagian yang paling “jujur” di wajah dan bisa banget nunjukin kepribadian seseorang.

Emang iya bentuk mata bisa nunjukin karakter seseorang? Yuk, simak penjelasannya berdasarkan bentuk mata!

Hubungan Bentuk Mata dengan Kepribadian

Mata itu salah satu fitur wajah yang penting banget, bahkan sering dibilang sebagai “jendela jiwa” karena bisa nunjukin kecerdasan dan kekuatan seseorang. Mata sering jadi hal pertama yang kita perhatikan pas menilai orang, apalagi pas urusan bisnis atau soal hubungan. Katanya, setiap bentuk mata mewakili karakter tiap orang secara unik. Yuk, kita bahas masing-masing bentuknya:

Mata Bulat
Mata berbentuk bulat ini mencerminkan sifat ekspresif dan menyenangkan. Kamu cenderung menjadi pusat perhatian dalam interaksi sosial karena kemampuanmu mengekspresikan emosi dengan mudah. Selain itu, mata bulat cenderung jujur, kreatif, dan memiliki empati yang tinggi.

Mata Almond
Mata berbentuk almond mencerminkan keseimbangan dan kecerdasan emosional. Kamu cenderung bijaksana, berbakat dalam diplomasi, dan mampu menghadapi situasi dengan tenang. Adaptabilitas dan kreativitas juga menjadi kekuatan utamamu..

Mata Persegi
Mata berbentuk persegi menggambarkan kepribadian yang filosofis dan selalu mencari makna yang mendalam dalam segala hal. Kamu sering merenungkan kehidupan dan alam semesta, membuatmu cocok dengan pasangan yang dapat menghargai dan berbagi visi mendalam tersebut.

Mata Berbentuk Segitiga
Mata berbentuk segitiga menunjukkan ambisi yang kuat dan dorongan untuk mencapai tujuan. Namun, penting untuk berhati-hati agar tidak memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi. Dengan mengelola ambisi secara bijak, kamu bisa membangun hubungan yang saling mendukung.

Mata Berbentuk Elips
Mata elips yang memanjang mencerminkan daya tarik visual dan semangat tinggi. Namun, sifat mudah bosan dan ketidakstabilan emosional dapat membuatmu tampak tidak konsisten. Mengendalikan perubahan suasana hati adalah kunci untuk mencapai hubungan yang stabil dan komitmen yang berhasil.

Bentuk Mata dan Kepribadian: Mitos dan Fakta 
Setelah membaca beberapa poin di atas, mungkin sebagian di antara kamu ada yang bertanya-tanya, “Emang iya?” Ada yang percaya, juga ada yang masih skeptis. Nah, ternyata memang ada mitos dan faktanya sendiri terkait karakter seseorang dengan bentuk matanya. Coba simak penjelasan di bawah ini.
Mitos:
• Semua orang dengan bentuk mata sama pasti punya kepribadian yang identik.
• Orang bermata besar pasti selalu ekspresif dan ekstrovert.
• Mata sipit otomatis jadi tanda kalau orang itu super cerdas.
• Bentuk mata bisa sepenuhnya nunjukin kepribadian seseorang.
• Bentuk mata tertentu selalu dikaitin sama perilaku baik atau buruk.

Fakta:
• Faktor genetik dan lingkungan punya pengaruh lebih gede dalam ngebentuk kepribadian dibanding bentuk mata doang.
• Bentuk mata mungkin ngasih sedikit gambaran soal kepribadian, tapi nggak jadi penentu utama.
• Cara kita liat kepribadian dari bentuk mata bisa beda-beda tergantung budaya dan tradisi.
• Ekspresi dan gerakan mata lebih sering nunjukin emosi atau pikiran sesaat daripada bentuk fisiknya.
• Ada penelitian yang nemuin hubungan antara bentuk mata sama ciri kepribadian tertentu, tapi hubungan itu kompleks banget dan nggak bisa disimpulin secara simpel.

Kesimpulan
Walaupun keyakinan soal bentuk mata belum sepenuhnya dibuktikan secara ilmiah, banyak orang masih percaya kalau mata bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Di berbagai budaya, bentuk mata udah lama dipake buat “baca” karakter dan emosi, meskipun cara ini cenderung  subjektif banget.

Jadi, bentuk mata kamu sesuai nggak sama karakteristik yang sering disebut-sebut? Yuk, share pendapatmu, siapa tahu ini bisa jadi bahan obrolan seru bareng teman!

Mau Check-up Mata, Baiknya Berapa Kali Setahun?

Monday, 27 Jan 2025


Sama seperti halnya anggota tubuh yang lain, mata kita perlu diperiksa juga secara berkala. Penglihatan yang sehat dan mata yang bekerja dengan baik adalah harta berharga yang harus kita jaga. Karena bila mata terganggu sedikit saja, seisi tubuh kita akan merasa tidak nyaman. Maka, kita perlu secara khusus memeriksakan kondisi mata secara berkala.

Memang, apa pentingnya memeriksakan mata secara berkala? Apa urgensinya?

Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi mata dan kualitas penglihatan seseorang akan terganggu. Selain itu, gaya hidup modern di era digital seperti memantau gawai setiap saat juga bisa memicu gangguan kesehatan mata. Menariknya lagi, mata bisa menjadi indikator kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Beberapa penyakit yang dapat diidentifikasi dari kondisi mata adalah diabetes, stroke, tiroid, dan tekanan darah tinggi.

Berapa Kali Perlu Memeriksakan Mata?

Pemeriksaan atau check-up mata perlu dilakukan secara rutin dengan atau tanpa keluhan. Soal kapan dan berapa kali perlu melakukan pemeriksaan, ternyata berbeda-beda sesuai usianya.

Untuk bayi dan balita, setelah pemeriksaan pertama saat kelahiran, pemeriksaan pertama dilakukan ketika bayi berusia 6-12 bulan untuk memantau perkembangan ketajaman penglihatan mata, gerakan otot, dan koordinasi kedua mata. Pemeriksaan berikutnya adalah saat anak berusia 3-5 tahun untuk deteksi dini gangguan penglihatan yang rentan terjadi pada balita, seperti mata malas (amblyopia), juling, dan rabun jauh.

Anak-anak di atas 5 tahun hingga remaja perlu diperiksa setidaknya 1-2 kali setahun. Keluhan yang biasanya terjadi pada usia ini adalah rabun jauh. Dengan check-up mata, rabun jauh pada remaja bisa dideteksi lebih cepat sebelum bertambah parah.

Untuk dewasa dengan kondisi mata yang sehat dan penglihatan normal, pemeriksaan mata perlu dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:
• Usia 20-39 tahun: tiap 5-10 tahun
• Usia 40-54 tahun: tiap 2-4 tahun
• Usia 55-64 tahun: tiap 1-3 tahun
• Usia 65 tahun ke atas: tiap 1-2 tahun

Kamu dianjurkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan mata kalau kamu adalah pengguna kacamata atau lensa kontak, mengalami diabetes, menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), punya riwayat glaukoma dalam keluarga, dan mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kesehatan mata. Selain itu, segera periksakan mata kamu bila mengalami gejala gangguan kesehatan mata seperti penglihatan kabur, mata terasa sakit/pedih/perih berkepanjangan, mata merah berkepanjangan, sensitif terhadap cahaya, dan timbul floaters (objek kecil yang melayang di dalam penglihatan.

Beri tahu dokter kalau sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen apapun (termasuk yang herbal), ada penyakit yang sedang diderita, dan ada alergi terhadap obat tetes mata.

Apa Saja yang Dicek Saat Pemeriksaan Mata?

Pemeriksaan mata dilakukan untuk memantau jarak pandang dan fokus penglihatan. Hasilnya akan menjadi acuan apakah kita menderita kelainan refraksi mata seperti rabun dekat (hipermetropi), rabun jauh (miopi), atau silinder.

Pemeriksaan diawali dengan sesi konsultasi, lalu dilanjutkan dengan tes ketajaman penglihatan. Itu lho, tes menggunakan papan berisi huruf-huruf dengan ukuran bervariasi yang disebut snellen chart. Bila ada huruf yang tidak terlihat jelas, dokter akan melanjutkan dengan uji refraksi. Tes dilakukan menggunakan phoropter atau trial lens, di mana dokter akan mengganti-ganti lensanya sampai pasien dapat melihat dengan jelas.

Tes-tes berikutnya adalah:
• Tes lapang pandang
• Tes slit lamp untuk memeriksa kelainan pada permukaan bola mata, selaput pelangi, kelopak mata, kulit dan jaringan di sekitar mata
• Tes tonometri untuk mengukur tekanan di dalam bola mata
• USG mata untuk memeriksa gambaran struktur di dalam mata
• Analisis korea dan retina
• Fluorescein angiogram untuk mendeteksi gangguan aliran darah di dalam retina dan kelainan pembuluh darah pada mata.

Pemeriksaan mata tidak sakit, kok. Kamu dapat melakukannya di rumah sakit umum, rumah sakit khusus mata, atau klinik. Jadi, nggak cuma saldo rekening yang dicek berkala, mata juga.

Lembur Semalaman Bikin Mata Jadi Sensitif, Ini Sebabnya!

Tuesday, 31 Dec 2024


Pernahkah penglihatanmu tiba-tiba menjadi lebih sensitif terhadap cahaya di pagi hari, apalagi setelah begadang? Bukan, itu bukan tanda-tanda kamu habis digigit vampir, itu adalah salah satu gejala mata kering atau dry eyes syndrome. Mata kering adalah salah satu gangguan kesehatan pada mata yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sepele, tapi bisa sangat mengganggu.

Mata kering (keratoconjunctivitis sicca) adalah kondisi ketika air mata tidak diproduksi dengan cukup, baik dari segi jumlah maupun kualitas, sehingga mata tidak terlumasi seperti seharusnya. Air mata berfungsi untuk menjaga permukaan mata tetap halus dan menjaga mata dari benda asing, seperti: debu, kotoran, asap, dsb. Pernah kelilipan lalu mata menjadi berair seperti menangis? Nah, saat itu mata sedang melakukan mekanisme untuk mengeluarkan benda asing yang masuk melalui air mata.

Sayangnya, ada beberapa kondisi yang dapat mengganggu produksi air mata. Tidak ada cukup air mata yang dihasilkan, atau air mata cepat menguap karena kurangnya kandungan lemak. Air mata yang baik seharusnya mengandung cukup air, garam, lemak, dan protein. Terlalu lama melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus intens atau terpapar cahaya gawai, seperti bekerja di depan komputer semalaman, adalah salah satu contoh kegiatan sehari-hari yang dapat memicu terjadinya mata kering.

Mencegah dan Mengatasi Mata Kering untuk Pekerja

Meskipun sepele, mata kering bisa membuat mata menjadi sangat tidak nyaman. Mata terasa pedih, panas, gatal, nyeri, penglihatan kabur, dan lebih sensitif terhadap cahaya. Kalau sudah terjadi, habis lembur bukannya bisa kembali bekerja malah jadi nggak fokus seharian. Makanya, perlu segera diatasi, atau lebih baik lagi dengan mencegahnya.

Untuk kamu pekerja yang selalu berada di depan gawai seharian, bahkan sering lembur hingga malam, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan:
• Turunkan tingkat kecerahan layar
• Istirahatkan mata berkala, bisa terapkan pola 20-20-20 dengan melihat obyek sejauh 20 kaki (7 meter) selama 20 detik setiap 20 menit
• Cukup minum air putih
• Boleh minum kopi biar lebih semangat, namun secukupnya saja
• Matikan atau kecilkan AC (bila berada di ruangan ber-AC)

Bila gejala mata kering sudah terlanjur terjadi setelah lembur atau malah saat lembur, segera teteskan Braito Dry Eyes yang membantu meredakan gejala mata kering. Braito Dry Eyes berfungsi seperti air mata buatan yang melumasi mata. Kalau mata sehat, kerjaan sebanyak apapun juga sikat!

Referensi:
• Siloamhospitals.com (2024)
• Klinikmatanusantara.com (2023)

Mengurangi Pemakaian Gadget Bisa Menyembuhkan Mata Minus?

Tuesday, 26 Nov 2024


Jawaban pendek: tidak, itu mitos. Jawaban panjang: belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa mengurangi pemakaian gawai (gadget) mampu menghilangkan atau menyembuhkan mata minus/miopi. Memperlambat perkembangannya agar tidak menjadi lebih buruk, betul, namun tidak serta-merta mengurangi apalagi menyembuhkannya.

Seperti halnya menerapkan pola makan sehat dan cukup berolahraga, menggunakan gadget dengan bijak memang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Contohnya adalah meningkatkan produktivitas, menambah fokus, menyehatkan mental, mengurangi stress, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan interaksi sosial. Pun dengan kesehatan matamu. Untuk kamu penderita miopi atau rabun jauh, mengurangi pemakaian gadget mampu mencegah penyakit matamu menjadi lebih buruk.

Menghabiskan waktu berjam-jam dengan memelototi layar gawai—baik itu ponsel, tablet, atau komputer—adalah aktivitas yang melelahkan bagi mata. Dalam jangka pendek, kamu mungkin akan mengalami gejala mata lelah seperti mata berair, mata kering, mata terasa kesat seperti berpasir, atau mata merah. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan gadget berlebihan mengganggu kesehatan mata secara permanen.

Lalu, berapa jam sebaiknya waktu yang kita habiskan untuk gadget?

 

Rekomendasi Screen Time untuk Mata

Di era digital seperti saat ini, hampir semua orang di seluruh dunia menatap layar gawainya setiap hari. Memang agak susah sih untuk mengurangi apalagi menghentikan penggunaan gadget, apalagi kalau gadget digunakan untuk pekerjaanmu. Para pekerja di industri digital marketing, contohnya, bisa jadi terus-terusan menghadap layar komputer dan smartphone-nya selama belasan jam per hari, hanya berhenti saat tidur atau mandi. Apakah kamu salah satunya?

Di Amerika Serikat, anak-anak usia 8-12 tahun menghabiskan waktu rata-rata 4-6 jam sehari menatap layar gadget-nya. Remaja menggunakan gadget-nya sekitar 9 jam per hari, dan dewasa menggunakan waktu tak kurang dari 11 jam per hari memelototi layar gawainya. Hingga saat ini, lebih dari 41% warga Amerika Serikat menderita mata minus. Jumlah ini terus meningkat sejak 1971. Diperkirakan hanya ada 25% penduduk Amerika Serikat dengan penglihatan normal.

Meski begitu, belum ada studi atau penelitian yang membuktikan bahwa mengurangi penggunaan gadget dapat menyembuhkan mata minus. Sebagian studi hanya mengungkapkan bahwa menghabiskan terlalu banyak screen time dapat meningkatkan risiko miopi/rabun jauh/mata minus.

Memangnya, berapa jam screen time yang direkomendasikan?

Balita berusia 2-5 tahun disarankan untuk menikmati screen time maksimal 1 jam di hari kerja dan 3 jam saat akhir pekan. Itu pun hanya menonton video-video edukasi untuk menghabiskan waktu bersama pengasuh atau orangtuanya, bukan sebagai pengganti babysitter. Untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas, termasuk remaja dan dewasa, sebaiknya mengimbangi penggunaan gadget dengan kebiasaan sehat, seperti berolahraga, pola makan sehat, cukup tidur, dan cukup interaksi sosial secara langsung.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Mata Minus?

Untuk kamu yang masih memiliki penglihatan normal, kamu bisa meminimalisir risiko miopi atau mata minus dengan mengurangi screen time. Sebagai gantinya, habiskan waktu lebih banyak di luar ruangan. Jalan-jalan lah, jogging, marathon 5K (lalu pamer foto di Instagram biar nggak FOMO), meet-up di cafe outdoor, bersepeda, atau traveling!

Gunakan screen-time dengan bijak. Terapkan aturan 20-20-20 (rehat dengan melihat objek lain sejauh 20 kaki selama 20 detik tiap 20 menit sekali) dan jangan lupa berkedip. Buat dirimu nyaman dengan mengatur ketinggian kursi, meja, dan sudut kemiringan layar gawai. Jangan lupa siap sedia cemilan dan air putih. Atur tingkat kecerahan layar agar tidak berlebihan, gunakan pelindung layar bila perlu. Terakhir, buat mata terus lembab dengan obat tetes mata yang sesuai. Be screen-smart biar mata nggak jadi berat.

Kantong Mata Tanda Sudah Tua? Belum Tentu

Tuesday, 28 May 2024



Sederhana, tapi bisa ganggu penampilan: kantung mata. Mood jadi ikut berantakan. Mau disiasati dengan make-up, kacamata, tetap tak sepenuhnya menghilangkan keberadaan kantung yang menggelayut di bawah mata itu. Malahan, kantung mata bisa hadir secara permanen bagi sebagian orang. Mau secukup apapun tidurnya, senyenyak apapun istirahatnya, kantung mata tetap ada. Jadi, apa sebenarnya penyebab kantung mata ini?

Kantung mata terjadi karena ada penumpukan cairan akibat melemahnya jaringan di sekitar mata, termasuk otot penopang kelopak mata. Salah satu penyebab umum timbulnya kantung mata memang kurang tidur. Terjadi penumpukan cairan di bawah mata karena pembuluh darah di bawah kulit tipis mata yang melebar dan sirkulasi darah di sekitar mata yang tidak lancar. Pelebaran ini adalah akibat dari kurang tidur. Selain menciptakan kantung mata, pembuluh darah yang melebar ini juga menyebabkan area di sekitar mata jadi menghitam.

Selain kurang tidur, kantung mata juga biasa terjadi karena penuaan. Otot dan struktur jaringan di sekitar melemah, sehingga kulit mengendur dan cairan berkumpul di bawah mata. Lemak di sekitar mata juga akan bergerak ke area bawah mata. Akibatnya, kantung mata pun tak terhindarkan.

Namun, ternyata masih ada beberapa hal lain yang menyebabkan timbulnya kantung mata selain penuaan dan kantung mata. Apa sajakah itu?

Alergi

Reaksi alergi, khususnya rhinitis alergi, memicu peradangan di hidung dengan gejala bersin-bersin, mata berair, lingkaran hitam di sekeliling mata, hingga kantung mata.

Pola Makan

Kurang cairan dan protein dapat memengaruhi area di bawah mata, termasuk lingkaran hitam dan kantung mata. Konsumsi makan dengan kandungan garam yang tinggi juga dapat memicu retensi cairan yang menyebabkan kantung mata.

Stres

Stres membuat kulit dan jaringan tubuh melemah, tak terkecuali kulit di bawah mata sehingga menyebabkan kantung mata.

Gaya Hidup

Konsumsi kafein, alkohol, dan rokok juga berkontribusi pada munculnya kantung mata. Tingginya konsumsi kafein menyebabkan mata mengalami dehidrasi dan pembuluh darah di sekitar mata melebar, sehingga timbullah kantung mata.

Selain faktor-faktor di atas, kantung mata juga dapat disebabkan oleh: hiperpigmentasi (tubuh memroduksi lebih banyak melanin), anemia atau kekurangan zat besi, terlalu banyak terpapar sinar matahari, tiroid, dan faktor keturunan (genetik).

Untuk mencegah dan mengatasi kantung mata, hal pertama yang paling mudah dilakukan adalah dengan tidur cukup 7-8 jam sehari dan minum kurang-lebih 8 gelas sehari. Kurangi konsumsi garam, kafein, dan alkohol, serta tingkatkan asupan vitamin. Untuk perawatan sederhana yang dapat dilakukan, kamu dapat mengompres mata selama 15 menit dengan air dingin, es batu yang dibalut kain, mentimun dingin, atau kantung teh hijau.

Selain itu, ada beberapa tindakan medis yang juga dapat kamu lakukan, seperti operasi kantung mata dan terapi laser. Namun sebelum memutuskan tindakan medis apapun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter terkait. Alternatifnya, kamu bisa menggunakan produk perawatan kulit mata, yaitu eye cream dan eye serum.

Nah, ternyata ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya kantung mata, jadi belum tentu karena penuaan ya. Yang penting, kamu sudah menerapkan pola hidup sehat dan bahagia. Kalau hati sudah seneng, mau ada sedikit kantung mata pun akan tersamarkan dengan aura positifmu.

Referensi:

https://www.alodokter.com/penyebab-kantung-mata-dan-cara-mengatasinya

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211111145622-282-719807/penyebab-kantung-mata-dan-cara-mengatasinya

https://health.kompas.com/read/2022/09/19/150100968/ketahui-penyebab-dan-cara-menghilangkan-kantung-mata-hitam