Mengenali Kepribadian Dari Bentuk Mata

Tuesday, 25 Feb 2025


Pernah nggak sih, kamu merasa langsung punya kesan tertentu waktu pertama kali bertemu orang baru? Misalnya, cuma dari liat matanya aja kamu auto kebayang sifatnya kayak gimana. Katanya, mata memang bisa jadi salah satu petunjuk tentang sifat orang. Jadi, nggak heran kalau menilai karakter dari bentuk mata ini jadi semacam kebiasaan yang sering tanpa kita sadari kita gunakan saat berinteraksi dengan orang lain.

Tanpa sadar, hal-hal tradisional yang udah lama ada sering kita pake di kehidupan sehari-hari, kayak minyak herbal, obat alami, yoga, meditasi, sampai akupunktur yang sekarang juga mulai hits di negara-negara Barat. Nah, salah satu yang seru buat dibahas adalah membaca wajah, khususnya bentuk mata. Katanya, mata tuh bagian yang paling “jujur” di wajah dan bisa banget nunjukin kepribadian seseorang.

Emang iya bentuk mata bisa nunjukin karakter seseorang? Yuk, simak penjelasannya berdasarkan bentuk mata!

Hubungan Bentuk Mata dengan Kepribadian

Mata itu salah satu fitur wajah yang penting banget, bahkan sering dibilang sebagai “jendela jiwa” karena bisa nunjukin kecerdasan dan kekuatan seseorang. Mata sering jadi hal pertama yang kita perhatikan pas menilai orang, apalagi pas urusan bisnis atau soal hubungan. Katanya, setiap bentuk mata mewakili karakter tiap orang secara unik. Yuk, kita bahas masing-masing bentuknya:

Mata Bulat
Mata berbentuk bulat ini mencerminkan sifat ekspresif dan menyenangkan. Kamu cenderung menjadi pusat perhatian dalam interaksi sosial karena kemampuanmu mengekspresikan emosi dengan mudah. Selain itu, mata bulat cenderung jujur, kreatif, dan memiliki empati yang tinggi.

Mata Almond
Mata berbentuk almond mencerminkan keseimbangan dan kecerdasan emosional. Kamu cenderung bijaksana, berbakat dalam diplomasi, dan mampu menghadapi situasi dengan tenang. Adaptabilitas dan kreativitas juga menjadi kekuatan utamamu..

Mata Persegi
Mata berbentuk persegi menggambarkan kepribadian yang filosofis dan selalu mencari makna yang mendalam dalam segala hal. Kamu sering merenungkan kehidupan dan alam semesta, membuatmu cocok dengan pasangan yang dapat menghargai dan berbagi visi mendalam tersebut.

Mata Berbentuk Segitiga
Mata berbentuk segitiga menunjukkan ambisi yang kuat dan dorongan untuk mencapai tujuan. Namun, penting untuk berhati-hati agar tidak memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi. Dengan mengelola ambisi secara bijak, kamu bisa membangun hubungan yang saling mendukung.

Mata Berbentuk Elips
Mata elips yang memanjang mencerminkan daya tarik visual dan semangat tinggi. Namun, sifat mudah bosan dan ketidakstabilan emosional dapat membuatmu tampak tidak konsisten. Mengendalikan perubahan suasana hati adalah kunci untuk mencapai hubungan yang stabil dan komitmen yang berhasil.

Bentuk Mata dan Kepribadian: Mitos dan Fakta 
Setelah membaca beberapa poin di atas, mungkin sebagian di antara kamu ada yang bertanya-tanya, “Emang iya?” Ada yang percaya, juga ada yang masih skeptis. Nah, ternyata memang ada mitos dan faktanya sendiri terkait karakter seseorang dengan bentuk matanya. Coba simak penjelasan di bawah ini.
Mitos:
• Semua orang dengan bentuk mata sama pasti punya kepribadian yang identik.
• Orang bermata besar pasti selalu ekspresif dan ekstrovert.
• Mata sipit otomatis jadi tanda kalau orang itu super cerdas.
• Bentuk mata bisa sepenuhnya nunjukin kepribadian seseorang.
• Bentuk mata tertentu selalu dikaitin sama perilaku baik atau buruk.

Fakta:
• Faktor genetik dan lingkungan punya pengaruh lebih gede dalam ngebentuk kepribadian dibanding bentuk mata doang.
• Bentuk mata mungkin ngasih sedikit gambaran soal kepribadian, tapi nggak jadi penentu utama.
• Cara kita liat kepribadian dari bentuk mata bisa beda-beda tergantung budaya dan tradisi.
• Ekspresi dan gerakan mata lebih sering nunjukin emosi atau pikiran sesaat daripada bentuk fisiknya.
• Ada penelitian yang nemuin hubungan antara bentuk mata sama ciri kepribadian tertentu, tapi hubungan itu kompleks banget dan nggak bisa disimpulin secara simpel.

Kesimpulan
Walaupun keyakinan soal bentuk mata belum sepenuhnya dibuktikan secara ilmiah, banyak orang masih percaya kalau mata bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Di berbagai budaya, bentuk mata udah lama dipake buat “baca” karakter dan emosi, meskipun cara ini cenderung  subjektif banget.

Jadi, bentuk mata kamu sesuai nggak sama karakteristik yang sering disebut-sebut? Yuk, share pendapatmu, siapa tahu ini bisa jadi bahan obrolan seru bareng teman!

Mau Check-up Mata, Baiknya Berapa Kali Setahun?

Monday, 27 Jan 2025


Sama seperti halnya anggota tubuh yang lain, mata kita perlu diperiksa juga secara berkala. Penglihatan yang sehat dan mata yang bekerja dengan baik adalah harta berharga yang harus kita jaga. Karena bila mata terganggu sedikit saja, seisi tubuh kita akan merasa tidak nyaman. Maka, kita perlu secara khusus memeriksakan kondisi mata secara berkala.

Memang, apa pentingnya memeriksakan mata secara berkala? Apa urgensinya?

Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi mata dan kualitas penglihatan seseorang akan terganggu. Selain itu, gaya hidup modern di era digital seperti memantau gawai setiap saat juga bisa memicu gangguan kesehatan mata. Menariknya lagi, mata bisa menjadi indikator kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Beberapa penyakit yang dapat diidentifikasi dari kondisi mata adalah diabetes, stroke, tiroid, dan tekanan darah tinggi.

Berapa Kali Perlu Memeriksakan Mata?

Pemeriksaan atau check-up mata perlu dilakukan secara rutin dengan atau tanpa keluhan. Soal kapan dan berapa kali perlu melakukan pemeriksaan, ternyata berbeda-beda sesuai usianya.

Untuk bayi dan balita, setelah pemeriksaan pertama saat kelahiran, pemeriksaan pertama dilakukan ketika bayi berusia 6-12 bulan untuk memantau perkembangan ketajaman penglihatan mata, gerakan otot, dan koordinasi kedua mata. Pemeriksaan berikutnya adalah saat anak berusia 3-5 tahun untuk deteksi dini gangguan penglihatan yang rentan terjadi pada balita, seperti mata malas (amblyopia), juling, dan rabun jauh.

Anak-anak di atas 5 tahun hingga remaja perlu diperiksa setidaknya 1-2 kali setahun. Keluhan yang biasanya terjadi pada usia ini adalah rabun jauh. Dengan check-up mata, rabun jauh pada remaja bisa dideteksi lebih cepat sebelum bertambah parah.

Untuk dewasa dengan kondisi mata yang sehat dan penglihatan normal, pemeriksaan mata perlu dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:
• Usia 20-39 tahun: tiap 5-10 tahun
• Usia 40-54 tahun: tiap 2-4 tahun
• Usia 55-64 tahun: tiap 1-3 tahun
• Usia 65 tahun ke atas: tiap 1-2 tahun

Kamu dianjurkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan mata kalau kamu adalah pengguna kacamata atau lensa kontak, mengalami diabetes, menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), punya riwayat glaukoma dalam keluarga, dan mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kesehatan mata. Selain itu, segera periksakan mata kamu bila mengalami gejala gangguan kesehatan mata seperti penglihatan kabur, mata terasa sakit/pedih/perih berkepanjangan, mata merah berkepanjangan, sensitif terhadap cahaya, dan timbul floaters (objek kecil yang melayang di dalam penglihatan.

Beri tahu dokter kalau sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen apapun (termasuk yang herbal), ada penyakit yang sedang diderita, dan ada alergi terhadap obat tetes mata.

Apa Saja yang Dicek Saat Pemeriksaan Mata?

Pemeriksaan mata dilakukan untuk memantau jarak pandang dan fokus penglihatan. Hasilnya akan menjadi acuan apakah kita menderita kelainan refraksi mata seperti rabun dekat (hipermetropi), rabun jauh (miopi), atau silinder.

Pemeriksaan diawali dengan sesi konsultasi, lalu dilanjutkan dengan tes ketajaman penglihatan. Itu lho, tes menggunakan papan berisi huruf-huruf dengan ukuran bervariasi yang disebut snellen chart. Bila ada huruf yang tidak terlihat jelas, dokter akan melanjutkan dengan uji refraksi. Tes dilakukan menggunakan phoropter atau trial lens, di mana dokter akan mengganti-ganti lensanya sampai pasien dapat melihat dengan jelas.

Tes-tes berikutnya adalah:
• Tes lapang pandang
• Tes slit lamp untuk memeriksa kelainan pada permukaan bola mata, selaput pelangi, kelopak mata, kulit dan jaringan di sekitar mata
• Tes tonometri untuk mengukur tekanan di dalam bola mata
• USG mata untuk memeriksa gambaran struktur di dalam mata
• Analisis korea dan retina
• Fluorescein angiogram untuk mendeteksi gangguan aliran darah di dalam retina dan kelainan pembuluh darah pada mata.

Pemeriksaan mata tidak sakit, kok. Kamu dapat melakukannya di rumah sakit umum, rumah sakit khusus mata, atau klinik. Jadi, nggak cuma saldo rekening yang dicek berkala, mata juga.

Lembur Semalaman Bikin Mata Jadi Sensitif, Ini Sebabnya!

Tuesday, 31 Dec 2024


Pernahkah penglihatanmu tiba-tiba menjadi lebih sensitif terhadap cahaya di pagi hari, apalagi setelah begadang? Bukan, itu bukan tanda-tanda kamu habis digigit vampir, itu adalah salah satu gejala mata kering atau dry eyes syndrome. Mata kering adalah salah satu gangguan kesehatan pada mata yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sepele, tapi bisa sangat mengganggu.

Mata kering (keratoconjunctivitis sicca) adalah kondisi ketika air mata tidak diproduksi dengan cukup, baik dari segi jumlah maupun kualitas, sehingga mata tidak terlumasi seperti seharusnya. Air mata berfungsi untuk menjaga permukaan mata tetap halus dan menjaga mata dari benda asing, seperti: debu, kotoran, asap, dsb. Pernah kelilipan lalu mata menjadi berair seperti menangis? Nah, saat itu mata sedang melakukan mekanisme untuk mengeluarkan benda asing yang masuk melalui air mata.

Sayangnya, ada beberapa kondisi yang dapat mengganggu produksi air mata. Tidak ada cukup air mata yang dihasilkan, atau air mata cepat menguap karena kurangnya kandungan lemak. Air mata yang baik seharusnya mengandung cukup air, garam, lemak, dan protein. Terlalu lama melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus intens atau terpapar cahaya gawai, seperti bekerja di depan komputer semalaman, adalah salah satu contoh kegiatan sehari-hari yang dapat memicu terjadinya mata kering.

Mencegah dan Mengatasi Mata Kering untuk Pekerja

Meskipun sepele, mata kering bisa membuat mata menjadi sangat tidak nyaman. Mata terasa pedih, panas, gatal, nyeri, penglihatan kabur, dan lebih sensitif terhadap cahaya. Kalau sudah terjadi, habis lembur bukannya bisa kembali bekerja malah jadi nggak fokus seharian. Makanya, perlu segera diatasi, atau lebih baik lagi dengan mencegahnya.

Untuk kamu pekerja yang selalu berada di depan gawai seharian, bahkan sering lembur hingga malam, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan:
• Turunkan tingkat kecerahan layar
• Istirahatkan mata berkala, bisa terapkan pola 20-20-20 dengan melihat obyek sejauh 20 kaki (7 meter) selama 20 detik setiap 20 menit
• Cukup minum air putih
• Boleh minum kopi biar lebih semangat, namun secukupnya saja
• Matikan atau kecilkan AC (bila berada di ruangan ber-AC)

Bila gejala mata kering sudah terlanjur terjadi setelah lembur atau malah saat lembur, segera teteskan Braito Dry Eyes yang membantu meredakan gejala mata kering. Braito Dry Eyes berfungsi seperti air mata buatan yang melumasi mata. Kalau mata sehat, kerjaan sebanyak apapun juga sikat!

Referensi:
• Siloamhospitals.com (2024)
• Klinikmatanusantara.com (2023)

Mengurangi Pemakaian Gadget Bisa Menyembuhkan Mata Minus?

Tuesday, 26 Nov 2024


Jawaban pendek: tidak, itu mitos. Jawaban panjang: belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa mengurangi pemakaian gawai (gadget) mampu menghilangkan atau menyembuhkan mata minus/miopi. Memperlambat perkembangannya agar tidak menjadi lebih buruk, betul, namun tidak serta-merta mengurangi apalagi menyembuhkannya.

Seperti halnya menerapkan pola makan sehat dan cukup berolahraga, menggunakan gadget dengan bijak memang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Contohnya adalah meningkatkan produktivitas, menambah fokus, menyehatkan mental, mengurangi stress, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan interaksi sosial. Pun dengan kesehatan matamu. Untuk kamu penderita miopi atau rabun jauh, mengurangi pemakaian gadget mampu mencegah penyakit matamu menjadi lebih buruk.

Menghabiskan waktu berjam-jam dengan memelototi layar gawai—baik itu ponsel, tablet, atau komputer—adalah aktivitas yang melelahkan bagi mata. Dalam jangka pendek, kamu mungkin akan mengalami gejala mata lelah seperti mata berair, mata kering, mata terasa kesat seperti berpasir, atau mata merah. Namun, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan gadget berlebihan mengganggu kesehatan mata secara permanen.

Lalu, berapa jam sebaiknya waktu yang kita habiskan untuk gadget?

 

Rekomendasi Screen Time untuk Mata

Di era digital seperti saat ini, hampir semua orang di seluruh dunia menatap layar gawainya setiap hari. Memang agak susah sih untuk mengurangi apalagi menghentikan penggunaan gadget, apalagi kalau gadget digunakan untuk pekerjaanmu. Para pekerja di industri digital marketing, contohnya, bisa jadi terus-terusan menghadap layar komputer dan smartphone-nya selama belasan jam per hari, hanya berhenti saat tidur atau mandi. Apakah kamu salah satunya?

Di Amerika Serikat, anak-anak usia 8-12 tahun menghabiskan waktu rata-rata 4-6 jam sehari menatap layar gadget-nya. Remaja menggunakan gadget-nya sekitar 9 jam per hari, dan dewasa menggunakan waktu tak kurang dari 11 jam per hari memelototi layar gawainya. Hingga saat ini, lebih dari 41% warga Amerika Serikat menderita mata minus. Jumlah ini terus meningkat sejak 1971. Diperkirakan hanya ada 25% penduduk Amerika Serikat dengan penglihatan normal.

Meski begitu, belum ada studi atau penelitian yang membuktikan bahwa mengurangi penggunaan gadget dapat menyembuhkan mata minus. Sebagian studi hanya mengungkapkan bahwa menghabiskan terlalu banyak screen time dapat meningkatkan risiko miopi/rabun jauh/mata minus.

Memangnya, berapa jam screen time yang direkomendasikan?

Balita berusia 2-5 tahun disarankan untuk menikmati screen time maksimal 1 jam di hari kerja dan 3 jam saat akhir pekan. Itu pun hanya menonton video-video edukasi untuk menghabiskan waktu bersama pengasuh atau orangtuanya, bukan sebagai pengganti babysitter. Untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas, termasuk remaja dan dewasa, sebaiknya mengimbangi penggunaan gadget dengan kebiasaan sehat, seperti berolahraga, pola makan sehat, cukup tidur, dan cukup interaksi sosial secara langsung.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Mata Minus?

Untuk kamu yang masih memiliki penglihatan normal, kamu bisa meminimalisir risiko miopi atau mata minus dengan mengurangi screen time. Sebagai gantinya, habiskan waktu lebih banyak di luar ruangan. Jalan-jalan lah, jogging, marathon 5K (lalu pamer foto di Instagram biar nggak FOMO), meet-up di cafe outdoor, bersepeda, atau traveling!

Gunakan screen-time dengan bijak. Terapkan aturan 20-20-20 (rehat dengan melihat objek lain sejauh 20 kaki selama 20 detik tiap 20 menit sekali) dan jangan lupa berkedip. Buat dirimu nyaman dengan mengatur ketinggian kursi, meja, dan sudut kemiringan layar gawai. Jangan lupa siap sedia cemilan dan air putih. Atur tingkat kecerahan layar agar tidak berlebihan, gunakan pelindung layar bila perlu. Terakhir, buat mata terus lembab dengan obat tetes mata yang sesuai. Be screen-smart biar mata nggak jadi berat.

Kantong Mata Tanda Sudah Tua? Belum Tentu

Tuesday, 28 May 2024



Sederhana, tapi bisa ganggu penampilan: kantung mata. Mood jadi ikut berantakan. Mau disiasati dengan make-up, kacamata, tetap tak sepenuhnya menghilangkan keberadaan kantung yang menggelayut di bawah mata itu. Malahan, kantung mata bisa hadir secara permanen bagi sebagian orang. Mau secukup apapun tidurnya, senyenyak apapun istirahatnya, kantung mata tetap ada. Jadi, apa sebenarnya penyebab kantung mata ini?

Kantung mata terjadi karena ada penumpukan cairan akibat melemahnya jaringan di sekitar mata, termasuk otot penopang kelopak mata. Salah satu penyebab umum timbulnya kantung mata memang kurang tidur. Terjadi penumpukan cairan di bawah mata karena pembuluh darah di bawah kulit tipis mata yang melebar dan sirkulasi darah di sekitar mata yang tidak lancar. Pelebaran ini adalah akibat dari kurang tidur. Selain menciptakan kantung mata, pembuluh darah yang melebar ini juga menyebabkan area di sekitar mata jadi menghitam.

Selain kurang tidur, kantung mata juga biasa terjadi karena penuaan. Otot dan struktur jaringan di sekitar melemah, sehingga kulit mengendur dan cairan berkumpul di bawah mata. Lemak di sekitar mata juga akan bergerak ke area bawah mata. Akibatnya, kantung mata pun tak terhindarkan.

Namun, ternyata masih ada beberapa hal lain yang menyebabkan timbulnya kantung mata selain penuaan dan kantung mata. Apa sajakah itu?

Alergi

Reaksi alergi, khususnya rhinitis alergi, memicu peradangan di hidung dengan gejala bersin-bersin, mata berair, lingkaran hitam di sekeliling mata, hingga kantung mata.

Pola Makan

Kurang cairan dan protein dapat memengaruhi area di bawah mata, termasuk lingkaran hitam dan kantung mata. Konsumsi makan dengan kandungan garam yang tinggi juga dapat memicu retensi cairan yang menyebabkan kantung mata.

Stres

Stres membuat kulit dan jaringan tubuh melemah, tak terkecuali kulit di bawah mata sehingga menyebabkan kantung mata.

Gaya Hidup

Konsumsi kafein, alkohol, dan rokok juga berkontribusi pada munculnya kantung mata. Tingginya konsumsi kafein menyebabkan mata mengalami dehidrasi dan pembuluh darah di sekitar mata melebar, sehingga timbullah kantung mata.

Selain faktor-faktor di atas, kantung mata juga dapat disebabkan oleh: hiperpigmentasi (tubuh memroduksi lebih banyak melanin), anemia atau kekurangan zat besi, terlalu banyak terpapar sinar matahari, tiroid, dan faktor keturunan (genetik).

Untuk mencegah dan mengatasi kantung mata, hal pertama yang paling mudah dilakukan adalah dengan tidur cukup 7-8 jam sehari dan minum kurang-lebih 8 gelas sehari. Kurangi konsumsi garam, kafein, dan alkohol, serta tingkatkan asupan vitamin. Untuk perawatan sederhana yang dapat dilakukan, kamu dapat mengompres mata selama 15 menit dengan air dingin, es batu yang dibalut kain, mentimun dingin, atau kantung teh hijau.

Selain itu, ada beberapa tindakan medis yang juga dapat kamu lakukan, seperti operasi kantung mata dan terapi laser. Namun sebelum memutuskan tindakan medis apapun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter terkait. Alternatifnya, kamu bisa menggunakan produk perawatan kulit mata, yaitu eye cream dan eye serum.

Nah, ternyata ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya kantung mata, jadi belum tentu karena penuaan ya. Yang penting, kamu sudah menerapkan pola hidup sehat dan bahagia. Kalau hati sudah seneng, mau ada sedikit kantung mata pun akan tersamarkan dengan aura positifmu.

Referensi:

https://www.alodokter.com/penyebab-kantung-mata-dan-cara-mengatasinya

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20211111145622-282-719807/penyebab-kantung-mata-dan-cara-mengatasinya

https://health.kompas.com/read/2022/09/19/150100968/ketahui-penyebab-dan-cara-menghilangkan-kantung-mata-hitam

Nggak Ada Wujudnya tapi Menghalangi Mata: Bloaters, Apa Itu?

Tuesday, 23 Apr 2024


Pernahkah kamu melihat satu titik/bintik hitam pada bola matamu atau orang lain? Ketika pertama kali menemukannya, kamu mungkin merasa cemas dan bertanya-tanya. Apa itu, kelainan matakah? Tanda penyakitkah? Tenang dulu. Dalam tulisan kali ini, pertanyaanmu akan terjawab. Yang jelas, kamu jangan khawatir dulu.

Bintik hitam pada area penampang mata tersebut dinamakan floaters. Bentuknya tidak harus berupa titik atau bintik hitam, namun bisa juga garis dan untaian seperti benang. Floaters biasanya tidak terasa sakit dan tidak akan mengganggu penglihatan. Ukuran dan bentuknya bisa beragam, namun tidak akan bertambah. Floaters biasanya hanya muncul sesekali atau hilang dengan sendirinya.

Bahkan, “wujudnya” pun tidak ada, jadi jangan berusaha mengambilnya atau membersihkannya karena malah bisa melukai bola matamu. Floaters bukan kelilipan.

Dilansir dari laman Halodoc, floaters terjadi ketika vitreus (cairan gel yang mengisi bola mata) berkurang, sehingga membentuk untaian kolagen. Retina mata lalu menangkapnya sebagai semacam bayangan sehingga terjadilah floaters. Maka dari itu, kehadiran floaters biasanya tak perlu dikhawatirkan.

Floaters banyak dialami oleh lansia yang berusia di atas 50 tahun. Selain itu, orang-orang dengan rabun jauh (mata minus), cidera mata, komplikasi operasi katarak, retinopati diabetik, dan penyakit mata lainnya lebih berisiko mengalami floaters.

Memang ada saatnya kita waspada terhadap floaters. Ketika kehadirannya mulai diiringi dengan rasa sakit, kilatan cahaya, gangguan penglihatan, bidang pandang yang berkurang, maka kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri atau berkonsultasi dengan dokter mata terdekat. Beberapa kondisi serius yang dapat memicu floaters adalah ablasio retina, infeksi, peradangan, perdarahan, dan luka pada mata.

Jika dokter mengindikasi adanya gangguan serius terkait floaters, dokter akan melakukan 2 tes di bawah ini sebelum memberikan diagnosa:

  • Tes Fisik
  • Tes Tonometri (tes tekanan mata).

Tes fisik dilakukan untuk memantau aktifitas retina melalui pupil mata. Dokter bisa jadi akan menggunakan cairan tetes mata dan alat bantu slit lamp untuk memudahkan pemeriksaan.

Tidak ada pengobatan khusus untuk floaters karena biasanya tidak mengganggu dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun kalau dirasa sangat mengganggu dan merusak penglihatan, floaters dapat diatasi dengan terapi laser dan vitrektomi. Vitrektomi adalah tindakan operasi dengan mengangkat badan kaca dan butiran-butiran kecil yang mengambang pada mata untuk lalu digantikan dengan cairan garam steril.

Floaters juga tidak dapat dicegah bila terjadi karena penuaan. Namun, kamu bisa rutin menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan rutin bila tak ingin memiliki floaters.

Nah, sekarang sudah terjawab, bahwa floaters tak perlu dikhawatirkan karena biasanya hanya terjadi karena penuaan. Floaters juga tidak terasa nyeri atau mengganggu penglihatan. Tetap semangat menjaga kesehatan mata!

Nggak Bikin Nangis, Bawang Putih Justru Bagus untuk Mata

Monday, 25 Mar 2024


Siapa nih yang suka kesel sama bawang merah? Tiap diulek atau diiris, auto bikin nangis. Mata rasanya pedih, berair, susah buat melek padahal masih harus masak. Nah, lain cerita sama bawang putih. Kalau bawang merahnya “jahat” dan suka bikin kita nangis, bawang putih justru baik untuk mata kita.

Bawang putih ternyata baik untuk kesehatan mata kita, tepatnya untuk mencegah terjadinya katarak pada mata atau membantu meningkatkan penglihatan bagi yang sudah terlanjur menderita katarak.

Katarak sendiri adalah gangguan kesehatan pada mata di mana sebagian atau seluruh lensa mata mengalami kekeruhan. Akibatnya, penderita katarak tidak mampu melihat objek dengan baik. Katarak banyak dialami oleh lansia berusia 50 tahun ke atas, namun tidak menutup kemungkinan menyerang kalangan muda karena pengaruh gaya hidup, kecelakaan, atau terlalu lama berhadapan dengan cahaya matahari.

Bawang putih baik untuk mencegah mata katarak karena kandungan bahan aktif seperti allicin yang mengandung antioksidan. Kandungan ini mencegah stres oksidatif dengan sangat baik sehingga mampu mencegah perkembangan katarak.

Lalu, bagaimana caranya mengonsumsi bawang putih untuk mencegah atau meringankan katarak? Dengan mengonsumsinya secara langsung dalam kondisi mentah setiap hari sebanyak beberapa potong. Bawang putih akan membantu membersihkan lensa kristal sehingga penyakit katarak bisa dihindari.

Bawang putih memang banyak mengandung antioksidan. Ia juga memiliki kandungan antibakteri dan antimikroba sehingga meringankan infeksi, inflamasi, atau iritasi. Karena kandungannya tersebut, ada juga yang mengatakan bahwa bawang putih dapat membantu mengatasi bintitan pada kelopak mata dengan cara ditumbuk/diulek, lalu dioleskan setelah dicampur sedikit air hangat. Namun, praktek ini berpotensi membuat mata dan area kulit di sekitarnya justru terkena iritasi, sehingga tidak disarankan.

Dapat tetap disimpulkan, bawang putih memang baik untuk kesehatan mata dan tubuh kita pada umumnya. Manfaatkan dengan bijak dan secukupnya untuk meraih hasil yang diinginkan, seperti mencegah atau meringankan katarak.

https://gaya.tempo.co/read/1206187/mau-hindari-katarak-konsumsi-bawang-putih-dan-4-bahan-alami-ini 

https://health.okezone.com/read/2022/05/01/481/2588108/begini-cara-mengobati-mata-bintitan-dengan-bawang-putih

https://pyfahealth.com/blog/aman-dan-mudah-ini-6-cara-mengobati-timbilen/

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/cara-mengobati-mata-bintitan-dengan-bawang-putih- 

Dark Mode Bagus untuk Mata, Tapi…

Thursday, 29 Feb 2024


Pengguna smartphone pasti sudah familiar dengan “dark mode” atau mode gelap. Apalagi saat ini, dark mode sudah hadir di banyak perangkat lintas sistem operasi, baik Android, iOS, bahkan di beberapa personal computer. Apakah kamu rutin menggunakan dark mode?

Penyetelan dasar setiap gawai biasanya menampilkan latar berwarna cerah atau terang dengan teks berwarna gelap. Pada dark mode, justru hal sebaliknya yang diterapkan. Dark mode, kadang juga disebut black mode atau night mode, mengatur tampilan layar sedemikian rupa agar didominasi background gelap. Warna teks dan elemen lainnya seperti button akan disesuaikan agar berwarna terang.

Sebenarnya, dark mode bukanlah hal yang baru. Perangkat komputer beberapa dekade lalu memiliki tampilan seperti ini karena keterbatasan tabung sinar katoda waktu itu. Namun agar nyaman digunakan semua orang, maka dilakukan penyesuaian antarmuka komputer sehingga tampak seperti layaknya lembaran kertas dengan background putih dan teks berwarna hitam.

Manfaat Dark Mode untuk Mata

Dark mode tak hanya dapat membantu mengurangi pemakaian baterai pada gawai, namun juga mengurangi ketegangan mata. Mata menjadi lebih rileks sehingga terhindar dari kelelahan, apalagi saat digunakan dalam kondisi gelap atau minim pencahayaan. Jika mata lebih nyaman, maka juga akan mengurangi risiko terjadinya gangguan pada mata seperti mata kering.

Dilansir dari KOMPAS, para ahli mengatakan bahwa dark mode baik untuk orang dengan gangguan penglihatan atau sensitivitas terhadap cahaya. Mode gelap ini juga mengurangi sinar biru (blue light) sehingga radiasinya juga lebih rendah.

Tips Menggunakan Dark Mode

Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dark mode agar jangan malah mengganggu. Pada beberapa aplikasi, meski sudah memiliki fitur dark mode, namun ternyata tidak semua teks dan elemen lainnya akan otomatis melakukan penyesuaian dengan benar. Alhasil, teks dan button malah tidak terbaca karena tetap berwarna gelap seperti pada mode standar. Jadi, pastikan seluruh elemen aplikasi, software, dan perangkat sudah berfungsi dengan baik pada dark mode sebelum mode ini diaktifkan.

Dark mode nyaman digunakan dalam kondisi gelap dan minim cahaya, maka jangan menggunakan dark mode dalam kondisi pencahayaan melimpah seperti saat berada di luar ruangan di bawah sinar matahari yang cerah. 

Nah, setelah tahu informasi di atas, kamu yang sebelumnya belum menggunakan dark mode jadi tertarik dengan fitur ini? Dark mode bermanfaat untuk mata, namun tetap perhatikan beberapa catatan di atas, ya.

Dari Lidah Berakhir di Mata, Cemilan Manis Bikin Kita Sensitif Cahaya

Tuesday, 30 Jan 2024


Apakah kamu termasuk orang yang gemar mengonsumsi makanan/minuman manis, khususnya pemanis buatan? Makanan manis memang menggoda, ya. Selain itu, ketika sedang dilanda kesibukan yang padat (atau stress), makanan manis bisa menjadi mood booster agar kembali aktif bekerja. Tapi, siapa sangka ternyata mengonsumsi makanan manis ini berpengaruh terhadap kesehatan mata kita?

Pemanis buatan seperti siklamat memang memiliki efek samping, salah satunya adalah membuat indera penglihatan kita menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Antibiotik, kontrasepsi oral, obat hipertensi, obat diuretik, dan obat diabetes juga bisa membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya. 

Selain itu, konsumsi makanan manis dalam jumlah tinggi juga bisa mengancam kesehatan mata kamu secara tidak langsung.

Konsumsi makanan manis berlebihan meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Ketika komplikasi terjadi, maka organ-organ tubuh lainnya akan rusak dan terganggu, contohnya adalah mata. Komplikasi diabetes menyebabkan terganggunya kesehatan mata, tepatnya mengalami degenerasi makula atau age-related macular degeneration (AMD). Ketika mengalami degenerasi makula, kemampuan mata akan menurun sehingga penglihatan akan buram. Nah, gemar mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi meningkatkan risiko terkena AMD, setidaknya pada salah satu matanya.

Ada 4 gangguan kesehatan mata yang bisa terjadi begitu mengalami diabetes, yaitu: retinopati diabetik, edema makula, katarak, dan glaukoma. Ketika menderita diabetes, pembuluh darah pada mata akan jadi menipis dan lebih rapuh sehingga penglihatan berkurang. Muncul bercak-bercak pendarahan sehingga retina mengalami kelainan. Maka terjadilah retinopati diabetik. Edema makula, adalah bentuk komplikasi dari retinopati diabetik. Katarak terjadi karena penumpukan protein dan enzim sorbitol sehubungan dengan tingginya kadar gula darah. Lensa mata yang semula jernih jadi keruh dan berawan. Sementara itu, glaukoma terjadi karena peningkatan pada bola mata.

Kalau kamu susah berhenti dari konsumsi makanan/minuman manis, kamu bisa menguranginya dan memperbanyak air putih. Olahraga nggak boleh lolos, agar asupan gula yang kamu konsumsi diolah menjadi sumber energi.

Nah, sekarang kamu tahu bahwa apapun yang kamu konsumsi berpengaruh untuk kesehatan tubuhmu, tak terkecuali mata. Perbanyak sayur, buah, dan air putih agar mata terus sehat, kurangi makanan/minuman manis apalagi pemanis buatan. Lengkapi dengan istirahat yang cukup dan olahraga teratur, ya.